Friday, 7 July 2017

Manusia Merencana, Allah Memutuskan..

Sebagian orang ada yang mengatakan bahwa ia menderita hidup dalam kemiskinan dan serba kekurangan karena sudah ditakdirkan Allah. Ia pasrah dengan nasib yang diterimanya. Ia enggan berusaha karena merasa sudah ditakdirkan untuk hidup miskin dan serba kekurangan. Ia merasa bahwa dengan bersabar dalam kemiskinan dan penderitaan merupakan ibadah baginya. Ini adalah paham yang keliru dan pesimistis.

Apa yang sudah terjadi, itulah takdir yang tidak bisa dirubah lagi. Kita terlahir sebagai bangsa Indonesia, suku jawa, sunda atau sebagai bangsa Amerika, Inggris, Arab dan lain sebagainya. Atau mungkin saja kita lahir dalam keadaan cacat misalnya buta, bisu atau lumpuh, mengalami kelainan jantung, lahir kembar siam atau mungkin kita terlahir ditengah keluarga miskin dilingkungan kumuh atau ditengah keluarga kaya raya bergelimang kemewahan, itulah takdir yang tidak bisa ditawar lagi. Namun apa yang dihadapan kita, apa yang akan terjadi adalah tawar menawar antara kita dengan Allah. Manusia merencana Allah yang menetapkan dan memutuskan.

Allah telah melengkapi kita dengan perangkat pendengaran, penglihatan, hati dan fikiran. Allah telah menjadikan bumi berikut berbagai fasilitas didalamnya bagi keperluan manusia. Firman Allah dalam S Al A’raaf ayat 10:

Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur
( Al A’raaf 10)

Apa yang sudah terjadi itulah takdir, apa yang akan datang adalah pilihan bagi setiap orang. Setelah anda lahir kedunia dan sampai pada masa akil baligh, mampu menggunakan akal fikiran dan bertindak sendiri, Allah mempersilahkan anda untuk menentukan pilihan bagi masa depan anda. Tetap berada dalam kemiskinan, serba kekurangan dan menderita atau hidup dalam serba berkecukupan, nyaman dan bahagia, itu adalah pilihan anda. Kalau anda berusaha Allah akan memberi apa yang anda inginkan, jika anda malas, enggan berjuang, menyerah pada keadaan, itulah pilihan anda. Jangan salahkan Allah atau orang lain.

Apa yang anda alami sekarang adalah produk dari fikiran anda pada masa lalu, apa yang akan terjadi pada diri anda dimasa yang akan datang adalah produk dan penjelmaan dari fikiran anda pada saat ini. Itu adalah sunnatullah, sebagian orang mengatakan sebagai hukum alam. Fikiran baik akan menarik berbagai kebaikan kedalam kehidupan anda, fikiran buruk akan menarik berbagai kemalangan dan nasib buruk kedalam kehidupan anda. Keadaan ini banyak diceritakan oleh Michael J.Losier dalam bukunya yang populuer ”Law of Attraction” ( Hukum Ketertarikan). Masa depan adalah pilihan anda sendiri. Allah tidak akan mengubah nasib anda jika anda tidak berusaha mengubahnya, Allah menyatakan ini dalam firmannya pada S. Al anfal ayat 53:

”Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” ( Al Anfal 53)

Kebaikan akan nmenarik kebaikan , keburukan akan menarik keburukan pula. Sesuai dengan firman Allah dalam S Al Qoshos ayat 84 dan Ar Rahman ayat 60


” Barang siapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan. ( Al Qoshos 84)

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). ( Ar Rahman ayat 60 )


Kebaikan atau keburukan yang akan anda lakukan atau anda dapati dimulai dari fikiran. Sebagian besar fasilitas yang dinikmati manusia dibumi ini seperti bangunan rumah, gedung, mall, plaza, pesawat terbang, mobil, kereta, motor alat rumah tangga dan banyak lagi dimulai dari fikiran manusia. Sebelum menjelma kealam nyata semua itu ada dalam fikiran manusia yang merencanakan dan membuatnya. Demikian pula nasib anda apakah kelak anda akan hidup dibawah garis kemiskinan hidup dalam keadaan serba kekurangan, atau anda menjadi pengusaha yang sukses hidup dalam serba kecukupan. Semua itu ada didalam fikiran anda sebelum menjelma menjadi kenyataan.

Orang yang fikirannya dipenuhi rasa pesismistis, tidak ada harapan, putus asa rela dengan keterpurukannya setiap hari hanya mengeluh menyalahkan berbagai pihak dapat dipastikan hidupnya akan demikian terus. Ia akan mengalami kemalangan demi kemalangan. Kalau ia menginginkan perubahan dalam kehidupannya ia harus merubah dulu isi fikirannya. Ia harus mengganti fikirannya dengan rasa optimis, penuh harapan, bersama Allah tidak ada yang tidak mungkin. Yakin akan mendapat sukses dan kemenangan. Selanjutnya mulai mengatur langkah manju tahap demi tahap mencapai apa yang diinginkannya. Dalam S Al Insyirah ayat 7-8

7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,

8- Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.


Ingat segala sesuatu dalam hidup anda bermula dari fikiran anda. Jika fikiran anda dipenuhi rasa pesismis, putus asa, tidak ada harapan, hidup serba kekurangan dan merasa bahwa itu adalah takdir anda maka anda akan mengalami hidup seperti itu terus sampai akhir hayat. Anda bisa merubah keadaan anda dengan merubah fikiran anda. Penuhi fikiran anda dengan rasa optimis, yakin dapat meraih sukses, hidup serba berkecukupan . Alam semesta akan merespon anda sesuai apa yang anda fikirkan. Itu adalah sunnatullah, tidak ada perubahan pada sunahtullah. Firman Allah dalam S Al Fath ayat 23:

” Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunatullah itu.” ( Al Fath ayat 23)


Hidup ini adalah pilihan. Anda yang merencanakan masa depan anda. Allah hanya menyetujui atau menolak apa yang anda inginkan. Anda punya rencana kemauan dan kehendak demikian pula Allah. Kehendak dan rencana Allahlah yang berlaku. Jika kepetusan Allah tidak sesuai dengan keinginan dan kehendak anda bersabarlah jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah. Dia tidak pernah menolak permohonan hambanya sebagai firman-Nya dalam S Al Baqarah 186: ”……. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Allah hanya menunda atau mengalihkan do’anya kepada hal yang lebih baik dari apa yang diinginkan. Allah lebih mengetahui apa yang paling baik bagi hambanya.

Jika anda sudah berfikiran positif namun masih ada kemalangan yang hadir dalam hidup anda, itu bukan berarti anda telah gagal. Kejadian musibah atau kemalangan yang anda alami adalah bagian dari kehendak Allah dalam rangka menguji anda atau Allah akan memberi kejutan atau surprise bagi kehidupan anda. Allah pasti akan menguji anda dengan kebaikan dan keburukan, itu adalah ketetapan Allah yang tidak bisa kita bantah. Firman allah dalam S Al Anbiya’ 35:

”- Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan. ( Al Anbiya 35)


Jika mendapat cobaan dengan kejadian yang buruk bersabar dan tawakallah padaNya, sambil berusaha untuk keluar dari kesulitan itu. Jika mendapat kenikmatan bersyukurlah padaNya yang telah memberi berbagai kenikmatan bagi hidup anda. Jadikanlah hidup ini mudah dan nyaman. Banyaklah bersyukur pada-Nya.

Bukan tidak mungkin jika anda bersabar dengan kejadian buruk yang menimpa anda, akan diikuti dengan kejadian menyenangkan yang tidak anda duga, sebagai diceritakan dalam kisah berikut ini yang saya kutip dari blog ”erander.wordpress.com”

“Sebuah desa dipedalaman daratan China, ada seorang petani yang sedang termenung karena kuda yang biasa digunakan untuk menggarap ladangnya lari ke dalam hutan yang ada didekat desa itu dan tidak kembali hampir seminggu. Para tetangga datang memberikan simpati sambil menghibur si petani. “Kasihan sekali dengan nasib burukmu. Sekarang, tanpa kuda, kamu ga bisa menggarap ladangmu lagi” tapi si petani berujar, “Aku ga tau apakah ini disebut dengan nasib buruk ku.”

Seminggu kemudian ketika si petani sedang mencangkul ladangnya, tiba2 dia mendengar derap kaki dan ringkikan kudanya. Ketika dilihat kearah datangnya suara itu, dia kaget karena kuda nya telah kembali dengan 3 ekor kuda betina yang kelihatannya masih liar. Dia senang sekali. Para tetangga berdatangan dan berkata “Wah, nasibmu benar2 baik kawan. Sekarang kamu mempunyai 4 ekor kuda” .. si petani berkata datar “Saya tidak tau, apakah adanya kuda-kuda ini disebut dengan nasib baik atau nasib buruk.”

Keesokan harinya, anak lelaki si petani yang beranjak remaja, melihat kuda2 betina tadi berada di kandang. Sementara yang jantan sedang menggarap ladang dengan si petani – orang tua remaja itu. Tiba2 dia ingin mencoba untuk naik kuda tersebut mengingat selama ini kuda yang ada hanya untuk menggarap ladang. Ketika si remaja baru menaiki kuda tersebut, kuda itu memberontak – maklum masih liar. Sehingga si remaja terlempar dan jatuh ke tanah dengan kuat. Si petani kaget dan berlari ke arah anaknya. Para tetangga juga berdatangan sambil menolong si remaja. “Aduh, kasihan sekali .. betapa nasibmu buruk anak muda” .. kembali si petani menimpali “Ya kita ga tau ya, apakah ini nasib buruk atau nasih baik.”

Karena cidera si remaja cukup parah – kakinya patah – maka dia berjalan menggunakan kruk untuk beberapa lama sambil meratapi nasibnya. Dua minggu setelah kejadian tersebut, datang utusan kerajaan ke desa itu yang mengumumkan akan merekrut remaja desa untuk dijadikan tentara perang melawan mongolia. Semua remaja diambil kecuali si remaja yang sedang patah kakinya. Semua tetangga mengatakan .. “Aduh, nasib anak si petani itu sungguh baik ya. Anak2 kita pergi berperang. Sementara dia tetap tinggal di desa ini” .. dan lagi-lagi petani itu hanya berkata “Aku juga tidak tahu, apakah ini disebut nasib baik atau nasib buruk.”

Mudah mudahan kita bisa mengambil hikmah dari kisah diatas, kita boleh berencana namun Allah juga punya rencana dan apa yang direncanakan dan dikehendaki Allah pasti berlaku. . Allah akan merencanakan hal yang lebih baik bagi kita, jika kita sabar dan selalu bersangka baik padaNya.

Insya Allah.

Mengenali Tanda Tanda ALLAH Sayang Kepada Kita

1. Dalam surah Ali Imran [Keluarga Imran](3:31), Allah SWT berfirman yang berbunyi: “Katakanlah (wahai Muhammad), jikalau engkau semua mencintai Allah, maka ikutilah aku, tentu engkau semua dicintai oleh Allah, serta Allah mengampuni dosamu semua dan Allah itu adalah Maha Pengampun lagi Penyayang.”

 2. Disayangi/dicintai?. Alangkah bahagianya hidup ini jika kita disayangi/dicintai orang. Disayangi ibu bapa, adik beradik, kawan taulan ataupun bos pejabat. Gembira tidak terkata lagi kita.  Tapi tahukah kita bahawa kemuncak kegembiraan itu ialah apabila kita disayangi oleh Allah SWT, pencipta alam serta segala isi di dalamnya termasuk semua manusia.  Inilah bahagia hakiki dan abadi untuk kita, memperolehi cinta Allah. Dengan memperolehinya, in sha Allah kehidupan kita di dunia dan akhirat pastinya bahagia.

3.   Apakah tanda-tanda Allah sayang/cinta kepada kita?.  Pastinya ia sesuatu yang perlu dicari dalam hidup ini dan beramal dengannya. Antara tanda-tanda itu ialah:

3.1.   ALLAH FAHAMKAN KITA AKAN AGAMANYA

3.1.1. Dalam surah Al-Mujadilah[Wanita Yang Bersoal jawab]   (58:11), Allah berfirman yang berbunyi:“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila diminta kepada kamu memberi lapang dari tempat duduk kamu (untuk orang lain) maka lapangkanlah seboleh-bolehnya supaya Allah melapangkan (segala halnya) untuk kamu. Dan apabila diminta kamu bangun maka bangunlah, supaya Allah meninggikan darjat orang-orang yang beriman di antara kamu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan agama (dari kalangan kamu) - beberapa darjat. Dan (ingatlah), Allah Maha Mendalam PengetahuanNya tentang apa yang kamu lakukan”.

3.1.2. Rasulullah SAW pula bersabda yang bermaksud: “Apabila Allah mencintai seseorang maka Dia membuatnya faham mengenai agamanya.”(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).

3.1.3. Faham kepada agama itu tidak akan datang menggolek. Kita perlu berusaha belajar dan mencari perkara agama. Pasti Allah akan fahamkan kita kepada agamanya seperti firmanNya itu. Justeru, semasa masih hidup ini berusahalah kita untuk mencari ilmu agama agar boleh menjadi orang yang beriman dan bertaqwa.

3.2.   MEMILIKI SIFAT CINTA MENCINTAI KERANA ALLAH

3.2.1.  Allah SWT berfirman; “Pasti akan mendapat cintaKu orang-orang yang cinta-mencintai kerana Aku, saling kunjung mengunjungi kerana Aku dan saling memberi kerana Aku.” [Hadis Qudsi].

Cinta yang tertinggi dan paling mulia ialah cinta kepada Allah SWT diikuti dengan cinta kepada Rasulullah SAW, ibu bapa dan barulah manusia-manusia lain. Jangan jadikan diri  kita orang yang cintakan manusia lain kerana nafsu syahwat, harta-benda dan keduniaan semata-mata. 

3.3.   SENTIASA BERZIKIR PADA ALLAH

3.3.1.   Diriwayatkan bahawa Nabi Musa pernah berkata;  “Wahai Rabb Ku Yang Maha Mulia, Bagaimana aku dapat membezakan antara orang yang engkau cintai dengan orang yang engkau?”. Allah SWT berfirman yang bermaksud: “Wahai Musa, Sesungguhnya jika Aku mencintai seorang hamba, maka Aku akan menjadikan dua tanda kepadanya”.  Nabi Musa bertanya lagi;“Wahai Rabb, apa kedua tanda itu?”. Allah SWT menjawab dengan firmanNya:  “Aku akan mengilhamkannya agar dia berzikir kepadaKu, agar Aku dapat menyebutnya di kerajaan langit dan Aku akan menahannya dari lautan murkaKu, agar dia tidak terjerumus dalam azab dan siksaKu.”

3.3.2. Begitulah besarnya fadhilat zikir.  Perkara yang sangat mudah untuk dilafazkan tetapi tersangat besar kelebihan dan kebaikannya. Namun kerana dorongan iblis ia menjadikan kita leka dan malas untuk berzikir kepada Allah.

3.4.   SABAR DAN REDHA DENGAN UJIAN-UJIAN ALLAH

3.4.1.  Dalam surah Al-Baqarah[Lembu Betina](2:155), 

Allah SWT berfirman yang berbunyi: “Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan, dan (dengan berlakunya) kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman. Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar”. (2:156)

“(Iaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata: "Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali." (2:157)
“Mereka itu ialah orang-orang yang dilimpahi dengan berbagai-bagai kebaikan dari Tuhan mereka serta rahmatNya; dan mereka itulah orang-orang yang dapat petunjuk hidayahNya”.

3.4.2.   Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud; 

(i) “Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum pasti Dia menguji mereka. Maka siapa yang redha (terhadapnya) maka baginya keredhaan Allah, dan siapa yang marah (terhadapnya) maka baginya kemurkaan Allah.” (Hadis Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah).

(ii) “Kalau Allah menghendaki kebaikan kepada hambaNya, maka akan disegerakan hukumannya di dunia, kalau mengkehendaki kepada hambaNya keburukan, maka ditahan (siksanya) kerana dosanya sampai penuh nanti di hari kiamat.” (Hadis Riwayat Tirmizi)

3.4.3. Oleh itu jika kita diuji oleh Allah dengan pelbagai bentuk ujian maka brsabarlah. Kerana ia adalah salah satu tanda sayang Allah kepada kita. Bersabar adalah sebaik-baik penyelesaian.

3.4.4. Iangatlah sesungguhnya golongan manusia yang sangat hebat dan berat ujian Allah ialah para nabi dan rasul. Ini kerana Allah mahu meninggikan derjat mereka dan supaya kita mampu mencontohi mereka.

3.5.   MENGAKHIRI HIDUP DENGAN HUSNUL KHATIMAH

3.5.1. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud; “Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memaniskannya.”Sahabat bertanya: “Apakah itu memaniskannya,ya Rasulullah?”
Rasulullah menjawab;“Dia akan memberinya petunjuk untuk melakukan kebaikan ketika menjelang ajalnya, sehingga tetangga akan meredhainya (atau ia berkata) orang sekelilingnya.” (Hadis Riwayat Al-Hakim).

3.5.2.    Bagaimana cara mengakhiri kehidupan dengan husnul khatimah. Melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya. Merealisasikan perintah Allah, "amal makruf, nahi mungkar" dalam hidup kita.

4.     Sesungguhnya kehidupan kita di dunia ini sementara sahaja. Selain dari itu ia sangatlah sekejap.  Paling lama pun 70 atau 80 tahun. Justeru berlumba-lumbalah kita untuk berusaha dan beramal seperti dinyatakan atas agar kita menjadi hamba Allah yang di cintai dan di sayanginya.  Ia hanyalah sebahagian kecil tip yang dapat saya kongsikan. Ingatlah bahawa kita tidak boleh masuk syurga kerana solat kita, puasa kita, haji kita, sedekah kita atau sebagainya. Kita hanya boleh masuk syurga kerana rahmat dari Allah SWT.  Bagaimana memperolehi rahmat Allah?.  Salah satu caranya ialah beramal dengan perkara-perkara yang disayangi dan dicintai Allah.   

“Hidup ini tumpang menumpang... disitulah lahirnya syukur kita kepada Allah. Pada sepinggan nasi yang kita makan, disitu ada nasi yang diusahakan oleh petani, ada ikan yang dicari oleh nelayan, ada ayam yang dipelihara oleh penternak. Betapa banyaknya pihak yang bekerja untuk memberikan sepinggan nasi kepada kita..alangkah kerdilnya kita dibumi Allah SWT...maka siapalah kita untuk menolak agama Allah...?”